Ditetapkan Sebagai Unesco Global Geopark Pemprov Sumut Segera Siapkan Rencana Induk Pengembangan Kaldera Toba
July 28, 2020Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatra Utara, Ria Novida Telaumbanua, mengatakan, sertifikat UNESCO Global Geopark untuk Geopark Kaldera Toba diserahkan pada September 2020. Dengan sertifikat itu, menandai resminya Geopark Kaldera Toba masuk dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark atau badan warisan dunia.
“Pada September tahun 2020 di Jeju Korea Selatan, kita akan menerima sertifikat UNESCO Global Geopark,” ujar Ria Telaumbanua dalam konfrensi pers Festival Danau Toba 2019, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (5/12/2019).
Ria mengatakan, Pemprov Sumut melalui pihaknya menggelar FDT 2019 bertemakan “Inspiring Danau Toba”. Selain sebagai bagian dari pengembangan Danau Toba, FDT 2019 juga untuk kesiapan Sumut umumnya dan kawasan Danau Toba Sumut khususnya untuk menerima sertifikat UNESCO Global Geopark.
Apa yang diungkapkan Ria Telaumbanua tersebut, juga memberi kepastian akan banyaknya informasi yang beredar sebelumnya, dimana ada yang menyebut bahwa April 2020 sertifikat keanggotaan UNESCO Global Geopark diberikan kepada Geopark Kaldera Toba.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Geopark Kaldera Toba disetujui para peserta rapat yang terdiri dari 30 negara, untuk masuk menjadi anggota UNESCO Global geopark dalam Konferensi Geopark Internasional di Rinjani, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus-2 September 2019.
Saat itu, peserta rapat menilai semua dokumen dan persyaratan yang diajukan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba untuk kelayakan Geopark Kaldera Toba menjadi UNESCO Global Geopark telah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Masuknya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark, akan memberi manfaat bagi wilayah yang menjadi bagian dari Geopark Kaldera Toba. Manfaat itu antara lain adanya kemandirian dan daya saing serta kesejahteraan masyarakat. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai geopark yaitu memuliakan alam mensejahterakan masyarakat.
Manfaatnya juga akan merangsang banyak lembaga internasional datang untuk mengedukasi dan mengembangkan wilayah Geopark Kaldera Toba itu sendiri, termasuk nantinya secara umum keanggotaan UNESCO Global Geopark mendorong pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba.
Sebagaimana diketahui, Geopark Kaldera Toba mencakup 7 kabupaten sekawasan Danau Toba, yakni Samosir, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Simalungun, Dairi dan Karo.Geopark Kaldera Toba terdiri dari 16 geosite, yakni
- Geosite Sipisopiso-Tongging (Kabupaten Karo)
- Geosite Silalahi-Sabungan (Kabupaten Dairi)
- Geosite Haranggaol (Kabupaten Simalungun)
- Geosite Sibaganding (Kabupaten Simalungun)
- Geosite Taman Eden (Kabupaten Toba Samosir)
- Geosite Batu Basiha-TB Silalahi Balige (Kabupaten Toba Samosir)
- Geosite Situmurun (Kabupaten Toba Samosir)
- Geosite Hutaginjang (Kabupaten Tapanuli Utara)
- Geosite Muara Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara)
- Geosite Sipincur (Kabupaten Humbang Hasundutan)
- Geosite Bakara-Tipang (Kabupaten Humbang Hasundutan)
- Geosite Tele (Kabupaten Samosir)
- Geosite Pusukbuhit (Kabupaten Samosir)
- Geosite Hutatinggi Sodihoni (Kabupaten Samosir)
- Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok (Kabupaten Samosir)
- Geosite Danau (pemersatu seluruh kabupaten sekawasan Danau Toba).