GEOSITE SIBAGANDING - SIMALUNGUN
Geosite Sibaganding adalah salah satu geosite utama di kawasan Geopark Kaldera Toba, terletak di Simalungun, Sumatera Utara. Lokasinya menampilkan singkapan batuan purba dan hasil letusan Gunung Toba 74.000 tahun lalu. Daya tariknya meliputi hutan pinus, keberagaman satwa liar (seperti siamang dan trenggiling), serta "Monkey Forest" tempat wisatawan bisa berinteraksi dengan kera. Tempat ini mudah dijangkau karena berada di jalur utama Parapat – Medan.
Aspek Geologi
Panorama bentang alam satuan batu gamping Formasi Sibaganding yang berumur Mesozoik (250 juta) tahun yang lalu, terletak di tepi timur Danau Toba tepatnya pada ruas jalan lintas Parapat – Medan, tersusun oleh batu gamping packstone, glokonitik grainstone, perselingan batu lumpur – batu pasir dan konglomerat (kiri) dan aspek karstifikasi dari batu gamping yang teramati dari arah Danau Toba, yang dikenal sebagai "batu gantung" (kanan). Batuan ignimbrit terlaskan (OTT) yang tersingkap di kawasan Pertamina Cottage, merupakan produk dari erupsi Kaldera Porsea Batuan ignimbrit (OTT) yang tersingkap di kawasan Ajibata merupakan produk dari erupsi Kaldera Porsea.
Lokasi Situs Geologi (Geosite) secara administratif berada di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Koordinat Geografis Geosite berada pada N 02º 41’33.7”; E 098º 55’ 36.3”.
Batuan Tuf Toba Tertua (OTT) yang tersingkap dikawasan Pertamina Cottage, adalah batuan ignimbrit yang terlaskan, yang merupakan produk dari erupsi Kaldera Porsea. Satuan batuan ini dijumpai disekitar semanajung Uluan, dan pada lereng-lereng terjal pada tepi Danau Toba. Batuan Tuf Toba Termuda (YTT) terdapat menyelimuti seluruh tinggian terutama pada plateu dinding kaldera, sedangkan pada bagian dalam kaldera tidak dijumpai endapan YTT, kecuali di kawasan blok Uluan.
Aspek Biologi
Potensi Biologi di Geosite Sibaganding berupa Siamang, Monyet Ekor Panjang, Babi Hutan, Musang, Trenggiling, Landak, Kucing Hitam, Tupai, Kelelawar, Kukang, Ular Lidi, Ular Cabai, Ular Tanah/Sawah, Ular Sendok, Biawak, Kadal, dll ada di kawasan Geosite ini, dan berkembang biak sesuai siklus kehidupan.
Potensi Flora berupa Kemiri (Allecurites Mollucana) yang merupakan bumbu pada hampir banyak masakan Batak. Bagian yang digunakan adalah biji yang mengandung cukup banyak lemak dan untuk obat-obatan, Bawang Merah, Pohon Aren, Mangga, Kopi, Padi, Cengkeh, Jagung, Pisang, dll.
Disamping itu adanya hutan lindung seluas 50 hektare ini terletak di Desa Batu Lubang Sibaganding, sekitar 40 km dari Pematang Siantar. Tempat ini menjadi habitat monyet, yang pada 1986 terdiri dari kera, beruk, dan siamang.
Pada saat ini yang tersisa adalah kera dan beruk. Mereka terbagi menjadi 13 kelompok. Setiap kelompok berjumlah sekitar 100 ekor yang dipimpin oleh 5 ekor induk.
Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara 21174