Thematic: Geodiversity
- Sibandang-Pardepur post-calderic volcanic formations
- Sibandang, volcanic con
Aspek Geologi
Daerah ini merupakan bagian dari jejak pembentukan kaldera Toba generasi ketiga (74.000 tahun) yang lalu, atau yang dikenal juga sebagai erupsi ‘supervolcano’, mencakup kawasan seluas 497km² yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Pada Geoarea initer dapat sekuen endapan TufaToba Termuda (YTT) mulai dari endapan abu final yang menyelimuti dataran tinggi (plateau) yang mengalami ubahan hidrotermal, endapan ignimbrit baik yang tidak terlaskan hingga yang terlaskan, Formasi batuan dasar yang terdiri dari batu pasir meta, batu gamping dan breksi volkanik Tersier yang jarang dijumpai dikawasan Kaldera Toba. Panorama bentang alam yang dapat dilihat dari beberapa tempat di kawasan ini memberi nuansa keindahan yang berbeda dari sudut pandang di tempat lain.Sibandang dacitic dome Sibandang N 02 20’53.9” E 098 54’ 06.0” Pardepur Dacitic lava dapat dilihat di bawah ini.
Aspek Biologi
Mangga Toba ini adalah mangga asli Sumatera Utara yang banyak tumbuh, terutama di daerah Samosir. Di sana banyak sekali tumbuh buah mangga ini, yang terkenal karena bentuknya yang unik dan rasanya yang sangat manis. Mangga Toba biasa dijual di sepanjang jalan kawasan Danu Toba, Jika Anda berkunjung ke Danau Toba, tidak ada salahnya untuk mampir dan mencicipi langsung kelezatan buah mangga ini.
Aspek Budaya
Di kampung-kampung tradisional, banyak dijumpai adanya pagar batu yang mengelilingi huta tersebut. Pagar-pagar tersebut disusun menggunakan batu-batu alam yang ditumpuk dan direkatkan. Dibuat juga pintu masuk menuju huta tersebut dengan ukuran yang kecil. Pagar-pagar tersebut bahkan dijumpai juga dibagian luar huta dan disusun sangat rapi meskipun sudah banyak berlumut dan ditumbuhi tanaman liar. Fungsi pagar batu sendiri adalah sebagai pembatas dan pelindung huta.
Salaon (Indigofera tinctoria) merupakan tumbuhan yang getahnya dipakai untuk pewarnaan biru gelap dan mendekati hitam pada salah satu kain adat Batak yaitu ulos. Sona (Pterocarpusindicus) dan Jabi-jabi (Ficussp) merupakan tumbuhan yang getahnya dipakai untuk pewarnaan merah pada salah satu kain adat Batak yaitu ulos.
Batu Hundul atau masyarakat setempat menyebutnya batu Partungkoan yaitu batu untuk persidangan yang dipimpin oleh seorang raja huta. Batu Hundul memiliki koordinat 02°21’19.30” LU dan 98°54’37.03” BT. Batu Hundul ini dibuat dari bahan batu yang dibentuk seperti kursi berjumlah 7 buah dengan formasi setengah lingkaran. Namun sayangnya, batu-batu tersebut kini sudah di cat putih oleh keturunannya sehingga tidak terlihat lagi warna aslinya. Bagian bawahnya juga sudah disemen sehingga terlihat bersih dan rata.