Pengumuman Pemenang Karya Tulis Tingkat SMA tentang Toba Caldera
Selasa, 8 Juli 2025
Hari Kedua Pra Revalidasi UNESCO Asesor Fokus ke Geosite Edukatif dan Budaya
Sabtu, 12 Juli 2025

Asesor UNESCO Tinjau Geosite Hutaginjang dan Sipinsur, Awali Pra Revalidasi Toba Caldera UGGp

Jumat, 11 Juli 2025

Taput, Humbahas, 11 Juli 2025 – Rombongan asesor UNESCO Global Geopark yang dipimpin oleh Dr. Soo Jae Lee dari Korea Selatan tiba di Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (11/7). Kedatangan ini menandai dimulainya rangkaian pra revalidasi kawasan Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) yang akan berlangsung secara resmi pada 21–25 Juli 2025.

Dr. Soo Jae Lee didampingi oleh tim pendamping nasional, yaitu Togu Pardede, Leonard VH Tampubolon, dan Kastorius Sinaga. Kunjungan ini bertujuan memberikan masukan awal, catatan teknis, dan rekomendasi strategis kepada pemerintah daerah serta pengelola geopark sebelum proses penilaian resmi oleh UNESCO dilakukan.

Pada hari pertama kunjungan, rombongan meninjau dua geosite unggulan, yakni Hutaginjang di Kabupaten Tapanuli Utara dan Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasundutan, yang merupakan bagian penting dalam sistem geosite Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Asesor melihat langsung kondisi fisik kawasan, keunikan bentang alam, serta infrastruktur pendukung yang telah dikembangkan dalam mendukung konservasi, edukasi, dan pariwisata berkelanjutan.

Selain aspek geologis, para asesor juga diperkenalkan dengan geoproduct lokal, seperti kopi khas Toba, kuliner tradisional Batak, serta produk tenunan ulos yang merupakan warisan budaya masyarakat. Produk-produk ini menjadi bagian dari pendekatan holistik Geopark Toba Caldera dalam mengembangkan potensi lokal berbasis komunitas.

Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi tim asesor untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, pelaku UMKM, dan pengelola kawasan. Diharapkan, hasil observasi tersebut dapat memperkuat penyusunan rekomendasi guna menjaga dan meningkatkan kualitas pengelolaan geopark jelang revalidasi.

Toba Caldera ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2020. Revalidasi setiap empat tahun sekali merupakan bagian dari proses pemantauan untuk memastikan kawasan tersebut tetap memenuhi standar internasional dalam pelestarian geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *