
Uji Faktual, 2 Validator UNESCO Global Geopark Kunjungi Situs-situs Geologi Kaldera Toba
Senin, 21 Juli 2025
Libatkan Masyarakat, BP.TCUGGp lakukan 4 seri FGD (Focus group discussion)
Selasa, 12 Agustus 2025Naniura, Menu untuk Raja
Ini adalah makanan para raja. Di tengah masyarakat Batak Toba yang bermukim di kawasan Toba Caldera UNESCO Global Geopark, menu ini hanya disajikan pada saat-saat istimewa, misalnya dalam pesta adat pernikahan, sidang raja untuk memutuskan masa tanam padi di sawah, dan pesta panen.
Naniura merupakan makanan berbahan dasar ikan mas. Hampir sama dengan konsep sashimi di Jepang, ikan tidak dimasak dengan api. Bedanya, naniura dipermentasi dengan menggunakan lebih dari 20 jenis rempah yang semuanya tumbuh di atas Kaldera Toba.

Setelah sisik dan duri ikan mas dibersihkan, kemudian ia direndam dalam asam jungka dan rempah-rempah seperti andaliman, kunyit, jahe, kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, dan batang dedak kekon untuk menambah rasa pada ikan serta memperbaiki tekstur dan penampilannya.
Dalam masyarakat Batak Toba, naniura ini bukan hanya makanan, tetapi juga simbol yang menggambarkan aspek-aspek penting dalam kehidupan sosial dan spiritual. Bahan-bahan yang digunakan sebagai bumbu mengandung nilai-nilai seperti persatuan, kehormatan, dan ikatan kekeluargaan yang saling mengasihi.
Membuat naniura cukup merepotkan apabila dibanding proses membuat makanan lain. Namun karena pentingnya makanan ini dalam sistem pengetahuan masyarakat Batak Toba di dalam relasi sosial dan etno-ekologi, maka naniura menjadi salah satu produk budaya yang mendapat perhatian Badan Pengurus Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Menu ini sering dijadikan sebagai bintang makanan dalam setiap acara yang dilakukan, dan sebagai ekspresi penghormatan kepada tamu-tamu yang berkunjung ke Kaldera Toba.