
Naniura, Menu makanan untuk para raja
Selasa, 12 Agustus 2025Libatkan Masyarakat, BP TC-UGGp Lakukan 4 Seri FGD
Setelah proses revalidasi selesai 21-25 Juli 2025, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TC-UGGp) mulai menyusun rencana-rencana program dan kegiatannya. Agar masyarakat terlibat dalam penyusunan rencana ini, maka digelar focus group discussion (FGD) dengan mengundang para stakeholder, mulai dari unsur pemerintah, pelaku wisata, UMKM, pengelola geosite, dunia pendidikan, aktivis sosial/lingkungan, dan tokoh masyarakat.
FGD pertama dimulai di Pangururan, Samosir, Jumat (8 Agustus 2025), yang akan disusul dengan 3 seri FGD berikutnya, masing-masing di Taman Simalem Resort (9 Agustus 2025), Sipinsur (14 Agustus 2025), dan Parapat (15 Agustus 2025).

Ketua Panitia FGD Pascarevalidasi dan Sinkronisasi Program di Kabupaten Samosir, Ovi Vensus Hamubaon Samosir, yang juga adalah Manager Divisi Edukasi, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat BP TC-UGGp, menyampaikan, bahwa diskusi fokus ini menghasilkan beberapa kesepakatan dan rencana aksi yang dianggap strategis. Di antaranya, persetujuan pemanfaatan GIC di Sigulatti oleh BP TC-UGGp, mempertimbangkan pembagian atau pemecahan wilayah situs-situs geologi yang sangat luas di Samosir untuk memudahkan pengelolaannya,, melakukan penelitian geosite baru ke arah Nainggolan dan Onanrunggu, mempercepat pelajaran muatan lokal berbasis geopark di sekolah-sekolah, penyediaan fasilitas pendukung Geopark Corner di SMKN Simanindo seperti buku-buku, majalah, dan bahan-bahan bacaan bertema geopark.
“Selain itu, disepakati juga bahwa HKBP Distrik VII Samosir perlu difasilitasi untuk melakukan edukasi dengan tema cinta Tuhan, cinta Manusia, serta cinta Alam Semesta dan segala isinya,” papar Ovi.
Untuk mendorong program-program ini, peserta juga menyampaikan agar pemerintah dari level desa, kecamatan, dan kabupaten perlu menyediakan stimulus anggaran khusus untuk mendukung pengelolaan kawasan berbasis geopark secara inklusif. Masih berupa harapan kepada pemerintah, para peserta diskusi meminta adanya regulasi dan penegakan hukum agar berbagai ancaman terhadap kelestarian dan keberlanjutan geopark di Samosir tetap terjaga dengan baik.
Menyinggung berbagai isu yang muncul di sekitar Kaldera Toba tentang berbagai fenomena alam belakangan, semua pihak diharapkan turut aktif menjaga kondusifitas informasi demi menjaga kepercayaan publik dan pengunjung terhadap situasi dan kondisi Toba Caldera UGGp.
Pada poin terakhir, para peserta diskusi menyepakati perlunya pembentukan kelompok-kelompok sadar wisata berbasis geopark, dan untuk berbagai tujuan itu maka pertemuan rutin perlu dilakukan untuk mendiskusikan dan memutuskan berbagai rencana aksi.


Selain Ovi Vensus Hamubaon Samosir, hadir juga dalam FGD ini General Manager Azizul Kholis, Manager Divisi Pengelolaan Geologi, Keragaman Geologi, Bio-diversity dan Cultural Diversity, Petrus Parlindungan Purba, serta Manager Divisi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Debbie Riauni Panjaitan. Adapun yang bertindak sebagai narasumber utama dalam kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Samosir ini adalah Dr Wilmar Simanjorang, Ketua Pusat Kajian Geopark Indonesia. (*)