Samosir, Karo, 13 Juli 2025 – Kolaborasi antara masyarakat lokal dan sektor pendidikan dalam mendukung pelestarian lingkungan dan budaya menarik perhatian tim asesor UNESCO Global Geopark dalam kunjungan pra-revalidasi Toba Caldera, Minggu (13/7).
Memasuki hari ketiga kunjungan, tim yang dipimpin oleh Dr. Soo Jae Lee meninjau sejumlah titik strategis di kawasan geopark. Rangkaian kunjungan diawali dari SMK Negeri 1 Tuktuk Siadong, salah satu sekolah yang telah mengintegrasikan pendidikan geopark ke dalam kurikulum lokal. Asesor berdialog langsung dengan guru dan siswa, serta menyaksikan praktik pembelajaran bertema pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Pendidikan berbasis geopark ini dinilai sebagai upaya konkret membangun kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai geologis dan budaya.
Selanjutnya, tim mengunjungi Kampung Ulos Hutaraja di Samosir, pusat kerajinan tenun tradisional Batak. Di sana, rombongan disambut dengan pertunjukan budaya dan demonstrasi pembuatan ulos secara manual, yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Perjalanan dilanjutkan ke Geosite Sigullati, yang menyimpan nilai ilmiah, geologis, dan budaya penting. Asesor mendapatkan penjelasan mengenai pelestarian situs tersebut serta peran aktif masyarakat dalam menjaganya.
Setelah dari Sigullati, rombongan menuju Menara Pandang Tele, salah satu titik strategis untuk menyaksikan bentang alam Kaldera Toba dari ketinggian. Di lokasi ini, asesor mendapatkan pemahaman visual mengenai luas dan struktur geologis kaldera.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Geosite Sipiso-Piso dan Taman Simalem Resort di Kabupaten Karo. Di lokasi ini, selain menikmati keindahan alam yang menjadi ikon wisata geologi Kaldera Toba, tim asesor juga mengapresiasi pengembangan geoproduk dari tanaman organik oleh masyarakat setempat, sebagai bagian dari inisiatif ekonomi berkelanjutan berbasis geopark.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dalam proses evaluasi terhadap keberlanjutan pengelolaan Kaldera Toba sebagai anggota UNESCO Global Geoparks. Diharapkan, hasil revalidasi tahun ini kembali memberikan Kaldera Toba predikat green card, simbol pengakuan atas pengelolaan yang berkelanjutan dan berstandar global.

