BATUAN DASAR TOBA CALDERA

FGD Identifikasi Batuan Dasar dan Empat Erupsi Utama TC.UGGp
October 10, 2024
Naniura atau Sashimi dari suku Batak
October 15, 2024
FGD Identifikasi Batuan Dasar dan Empat Erupsi Utama TC.UGGp
October 10, 2024
Naniura atau Sashimi dari suku Batak
October 15, 2024

Kawasan  Danau Toba termasuk dalam Peta Geologi sekala 1:250.000, Lembar Pematang Siantar dan Sidikalang. Kawasan ini beralaskan batuan berumur Paleo-Mesozoik dari runtunan batuan malihan berupa filit dan batusabak dengan sisipan lensa batugamping, kuarsit dan lapisan batulanau-batulumpur yang merupakan bagian dari satuan batuan Formasi Pangururan yang memiliki kisaran umur Permo-Karbon. Penamaan Formasi Pangururan di ambil karena runtunan satuan ini tersingkap baik di kawasan Pangururan sehingga diambil sebagai nama tipe lokasi.

Formasi Pangururan ini ditindih secara selaras oleh satuan batu-lumpur (meta-sedimen) yang lebih dikenal sebagai batuan “Pebbly Mudstone”. Satuan batuan initersusun oleh perselingan batulumpur, batulanau, batupasir kuarsa dan batugamping berlingkungan ‘glacial’ laut dangkal dari Formasi Bohorok yang diduga memiliki umur sekitar Permo-Karbon (+ 300 juta tahun). Satuan batuan ini ditutupi secara selaras oleh runtunan batugamping bioklasklastika, batupasir-glokonitan, batulumpur dan konglomerat dari Formasi Sibaganding yang memiliki kisaran umur dari Kapur sampai Eosen.

Di atas Formasi Sibaganding secara selaras di endapkan Formasi Parapat yang berumur Miosen Awal sampai Miosen Tengah. Satuan batuan ini diendapkan dalam lingkungan flufiatil sampai sub-litoral, memiliki karakteristik batuan klastika yang terdiri atas batupasir kuarsa, konglomerat dan batupasir glokonitan dimana pada bagian atasnya secara menerus berubah menjadi menyerpih dan mengandung batulumpur gampingan.

Sebaran runtunan batuan Formasi Pangururan tersingkap baik di pantai sisi barat Danau Toba mulai dari Pangururan, Bahabahai, Silalahi dan Harapa, disisi selatan mulai dari Harian Boho sampai Harian Dolok,  di pantai sisi utara mulai dari Haranggaol sampai Sipintu Angin. Hampir semua singkapan Formasi Pangururan ini ditutupi secara takselaras batuan gunungapi Kuarter hasil erupsi kaldera Toba.

Urutan satuan batuan (stratigrafi) Formasi Pangururan ini ditindih secara selaras oleh satuan batu-lumpur (meta-sedimen) yang lebih dikenal sebagai batuan “Pebbly Mudstone”. Satuan batuan initersusun oleh perselingan batulumpur, batulanau, batupasir kuarsa dan batugamping berlingkungan ‘glacial’ laut dangkal dari Formasi Bohorok yang diduga memiliki umur sekitar Permo-Karbon (+ 300 juta tahun).

Satuan batuan ini dijumpai disekitar Tongging dan Harapa Utara di pantai sisi barat Danau Toba sementara di pantai sisi timur di sekitar Taman Eden, Dolok Sisaesae dan Sibisa sebelah tenggara Parapat.

Di atas kedua runtunan batuan Permo-Karbon ini diendapkan secara takselaras oleh satuan batuan Formasi Kualu yang berumur Trias sampai Yura (Mesozoikum) yang terdiri dari runtunan batugamping

yang berstruktur banding (dengan sisipan baturijang berwarna pucat),  silang siur, flute-cast dan lengseran kecil yang berlingkungan fluviatil laut-dangkal.

Sebaran Formasi Kualu meliputi sekitar pantai sisi utara-timur Danau Toba di wilayah Pasir Martabun dan Sibaganding. Satuan batuan ini ditutupi secara selaras oleh runtunan batugamping bioklasklastika, batupasir-glokonitan, batulumpur dan konglomerat dari Formasi Sibaganding yang memiliki kisaran umur dari Kapur sampai Eosen.

Satuan batuan Formasi Sibaganding diendapkan dalam lingkungan sublitoral laut terbuka berlanjut ke fluviatil. Lokasi tipenya berada di daerah Sibaganding di sisi timurlaut Danau Toba.

Batuan Formasi Sibagandingmmempunyai kisaran umur dari Kapur (Mesozoikum) sampai Oligosen (Kenozoikum, Tersier), di tutupi oleh endapkan runtunan satuan batupasir-kuarsa, glokonitan, dan konglomerat setempat menyerpih dan batulumpur diendapkan dalam lingkungan fluviatil sampai sublitoral.

Di atas Formasi Sibaganding secara selaras di endapkan Formasi Parapat yang berumur Miosen Awal sampai Miosen Tengah. Satuan batuan ini diendapkan dalam lingkungan flufiatil sampai sub-litoral, memiliki karakteristik batuan klastika yang terdiri atas batupasir kuarsa, konglomerat dan batupasir glokonitan dimana pada bagian atasnya secara menerus berubah menjadi menyerpih dan mengandung batulumpur gampingan.